Tiongkok: Risiko Terhadap Ekonomi Menumpuk – ING

Dengan pemotongan RRR, rollover sebagian dari MLF dan data ekonomi yang lebih lemah, para ekonom di ING percaya bahwa risiko terhadap pertumbuhan ekonomi meningkat. Mereka mendiskusikan risiko ini dan kemungkinan tindakan kebijakan yang mungkin terjadi.

Potongan RRR dengan rollover MLF terlihat lebih masuk akal

“Risiko dari politik internasional: Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, telah mengatakan bahwa tidak akan ada pembicaraan antara AS dan Tiongkok pada tingkat tinggi. Sebelum keputusan ini, 25 perusahaan Tiongkok ditambahkan ke daftar entitas oleh AS, semuanya di sektor teknologi. Jepang juga mengatakan bahwa mereka akan sejalan dengan AS untuk menghadapi kebangkitan Tiongkok di bidang teknologi. Ini semua menunjuk pada perang teknologi yang harus dihadapi Tiongkok, dan ini akan mempengaruhi bagaimana Tiongkok dapat memperoleh komponen elektronik yang diperlukan untuk memproduksi produk teknologi mereka sendiri.”  

“Risiko dari dalam: Bahkan dengan tekanan yang berasal dari perang teknologi, Tiongkok mereformasi fintech dan privasi data, serta mengurangi sektor real estat. Keduanya akan menekan pertumbuhan dalam jangka pendek tetapi akan mengurangi risiko terhadap ekonomi dan sistem keuangan di masa depan.”

“Kami percaya bahwa akan ada pemotongan RRR lagi di kuartal berikutnya jika faktor-faktor risiko ini tidak mereda.”

“Kami merevisi perkiraan PDB 2021 kami menjadi 9,4% dari 8,7%, terutama karena perkiraan kami yang lebih lemah di 2Q dari angka yang dilaporkan, dan sedikit penyesuaian ke atas untuk 3Q21 untuk mencerminkan dorongan dari pemotongan RRR.”

“Kami terus berharap tidak ada perubahan suku bunga kebijakan untuk tahun 2021, termasuk suku bunga pinjaman (LPR) dan suku bunga kebijakan 7D.”

"Kami mempertahankan perkiraan USD/CNY kami di 6,45 untuk akhir 2021."