AS: Tingkat Treasury Nominal 10-Tahun Akan Rebound Menuju 1,75% Di Q3 – Morgan Stanley

Imbal hasil yang meningkat dan kurva yang curam – kesenjangan yang diamati dengan cermat antara tingkat jangka pendek dan jangka panjang – umumnya mencerminkan optimisme tentang pertumbuhan, sementara penurunan imbal hasil dan kurva yang mendatar biasanya menandakan perlambatan di masa depan. Imbal hasil Treasury telah jatuh baru-baru ini, tetapi investor yang khawatir tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi mungkin mengabaikan faktor-faktor kunci lain yang bermain di pasar obligasi pemerintah, menurut Lisa Shalett, Chief Investment Officer, Wealth Management di Morgan Stanley melaporkan.

Mengapa imbal hasil Treasury turun?

“Treasury telah terputus dari kondisi pasar fundamental karena faktor teknis ekstrem yang menjaga suku bunga tetap rendah. Ini termasuk: Pembelian obligasi oleh bank sentral. Penerbitan lebih lambat. Pembelian obligasi non-AS. Penyeimbangan kembali dana pensiun.”

“Perilaku investor baru-baru ini dalam menanggapi penurunan imbal hasil dapat menimbulkan risiko. Mungkin salah menafsirkan pendorong sementara dari suku bunga rendah, investor baru-baru ini meningkatkan valuasi saham pertumbuhan sekuler, terutama di sektor teknologi yang menyumbang persentase pertumbuhan indeks utama seperti S&P 500."

“Investor harus memperhatikan tingkat Treasury nominal 10-tahun akan rebound menuju 1,75% pada kuartal ketiga ini. Daripada mengejar saham teknologi lebih tinggi, kami mendesak investor untuk fokus pada pemilihan saham, menekankan fundamental pendapatan dan arus kas bebas. Sektor keuangan, khususnya, menonjol sebagai lindung nilai yang berorientasi pada kualitas dan nilai terhadap kenaikan suku bunga.”