Back
7 Nov 2016
Pemilu AS: Masih Belum Dapat Dipastikan – Danske Bank
FXStreet - Tim riset Danske Bank, mengemukakan bahwa hari pemilihan AS semakin dekat dan kampanye pemilu yang sangat panjang akan segera berakhir dan perkembangan terakhir di kedua jajak pendapat nasional dan negara bagian menunjukkan bahwa hal itu masih belum dapat dipastikan dan seharusnya tidak mengesampingkan kemenangan Trump.
Kutipan penting
"Menurut rata-rata jajak pendapat nasional, Trump mendapat dukungan terbesar sejak biara Republik dan ia sekali lagi berhasil kembali, persis seperti yang telah kami peringatkan dalam edisi terbaru.
Menurut proyeksi saat ini penilaian pemilihan berdasarkan jajak pendapat negara bagian, Hillary Clinton memiliki 226 suara pemilih yang kuat atau mungkin dan Donald Trump memiliki 180 suara kuat atau mungkin (270 untuk menang). Dengan demikian, masih ada 132 untuk diperjuangkan. Melihat ke 'swing state', tampak jelas bahwa Trump memimpin di Florida dan Ohio, negara-negara bagian yang secara historis memilih untuk yang menang. Jika kita mendistribusikan suara di swing state berdasarkan pada siapa yang memimpin dalam jajak pendapat negara bagian seperti saat ini, Clinton hanya sedikit unggul dalam penghitungan suara pemilu dengan 273 berbanding 265 untuk Trump. Clinton akan menang lebih nyaman jika dia berhasil memenangkan satu atau dua dari delapan swing state.
Dalam pandangan kami, juga menarik bahwa pendukung Trump lebih antusias dibanding Clinton. Sehubungan dengan referendum Inggris, kita belajar bahwa pemilih Brexit akan mengalami masa sulit untuk memilih sedangkan jumlah pemilih tetap mengecewakan. Jika ini adalah sesuatu seperti Brexit, itu adalah berita baik untuk kampanye Trump.
Saat ini, pemilihan Senat terlihat sangat dekat dengan kemungkinan 46-46 kursi kedua belah pihak, meninggalkan delapan di medan perang (Republik memegang lima). proyeksi saat ini tergantung pada mayoritas untuk Partai Republik dengan 51-49 kemenangan, tapi itu akan dekat. DPR kemungkinan besar adalah Partai Republik.
Semakin rendahnya risk appetite dalam beberapa hari terakhir ini, dalam pandangan kami, karena kegelisahan pemilu karena pasar telah memperhitungkan kembali probabilitas kemenangan Trump. Kami harapkan kemenangan Trump menjadi peristiwa risk-off."
Kutipan penting
"Menurut rata-rata jajak pendapat nasional, Trump mendapat dukungan terbesar sejak biara Republik dan ia sekali lagi berhasil kembali, persis seperti yang telah kami peringatkan dalam edisi terbaru.
Menurut proyeksi saat ini penilaian pemilihan berdasarkan jajak pendapat negara bagian, Hillary Clinton memiliki 226 suara pemilih yang kuat atau mungkin dan Donald Trump memiliki 180 suara kuat atau mungkin (270 untuk menang). Dengan demikian, masih ada 132 untuk diperjuangkan. Melihat ke 'swing state', tampak jelas bahwa Trump memimpin di Florida dan Ohio, negara-negara bagian yang secara historis memilih untuk yang menang. Jika kita mendistribusikan suara di swing state berdasarkan pada siapa yang memimpin dalam jajak pendapat negara bagian seperti saat ini, Clinton hanya sedikit unggul dalam penghitungan suara pemilu dengan 273 berbanding 265 untuk Trump. Clinton akan menang lebih nyaman jika dia berhasil memenangkan satu atau dua dari delapan swing state.
Dalam pandangan kami, juga menarik bahwa pendukung Trump lebih antusias dibanding Clinton. Sehubungan dengan referendum Inggris, kita belajar bahwa pemilih Brexit akan mengalami masa sulit untuk memilih sedangkan jumlah pemilih tetap mengecewakan. Jika ini adalah sesuatu seperti Brexit, itu adalah berita baik untuk kampanye Trump.
Saat ini, pemilihan Senat terlihat sangat dekat dengan kemungkinan 46-46 kursi kedua belah pihak, meninggalkan delapan di medan perang (Republik memegang lima). proyeksi saat ini tergantung pada mayoritas untuk Partai Republik dengan 51-49 kemenangan, tapi itu akan dekat. DPR kemungkinan besar adalah Partai Republik.
Semakin rendahnya risk appetite dalam beberapa hari terakhir ini, dalam pandangan kami, karena kegelisahan pemilu karena pasar telah memperhitungkan kembali probabilitas kemenangan Trump. Kami harapkan kemenangan Trump menjadi peristiwa risk-off."