Yen Jepang Berada di Dekat Level Terendah Multi-Dekade terhadap USD Menjelang Keputusan Kebijakan BoJ
- Yen Jepang berusaha keras untuk mencatatkan pemulihan di tengah ekspektasi BoJ yang dovish.
- Kurangnya tindakan dari pihak berwenang Jepang dan CPI Tokyo yang lebih lemah juga memberikan tekanan.
- Para pedagang menantikan keputusan penting BoJ menjelang data Indeks Harga PCE AS.
Yen Jepang (JPY) merana di dekat level terendah multi-dekade terhadap mata uang Amerika Serikat selama sesi Asia pada hari Jumat karena para pedagang sangat menantikan hasil dari pertemuan kebijakan Bank of Japan (BoJ) yang sangat dinanti-nantikan. Setelah keputusan bersejarah di bulan Maret untuk menaikkan suku bunga jangka pendek untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir, bank sentral ini secara luas diprakirakan akan membiarkan pengaturan kebijakan dan jumlah pembelian obligasi tidak berubah di tengah-tengah tanda-tanda bahwa inflasi di Jepang menurun. Hal ini membuat fokus pasar tertuju pada prakiraan inflasi dan pertumbuhan kuartalan, yang akan memainkan peran kunci dalam mempengaruhi dinamika harga JPY jangka pendek.
Sementara itu, kurangnya tindakan tegas dari otoritas Jepang untuk mendukung mata uang domestiknya gagal memberikan kelonggaran bagi para pembeli JPY. Sementara itu, Dolar AS (USD) berada di dekat level terendah dua minggu yang disentuh pada hari Kamis sebagai reaksi atas data yang menunjukkan perlambatan tajam dalam pertumbuhan ekonomi AS, yang pada gilirannya membatasi kenaikan pasangan USD/JPY. Meskipun demikian, kenaikan inflasi yang tidak diinginkan menegaskan kembali spekulasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, yang seharusnya bertindak sebagai pendorong bagi pasangan mata uang ini menjelang Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Pembeli Yen Jepang tetap Absen Menjelang BoJ dan Data Makro Utama AS
- Data pemerintah menunjukkan pada hari Jumat bahwa inflasi konsumen di Tokyo melambat tajam di bulan April dan memupuskan harapan akan adanya sinyal hawkish dari Bank of Japan, sehingga melemahkan Yen Jepang.
- Indeks Harga Konsumen (IHK) utama Tokyo naik 1,8% YoY di bulan April, sementara IHK inti (non makanan segara dan energi) naik 1,8% YoY selama bulan yang dilaporkan, keduanya meleset dari estimasi konsensus.
- Indeks IHK inti yang tidak termasuk harga makanan segar dan energi dan diawasi secara ketat oleh BoJ sebagai pengukur inflasi yang mendasari turun di bawah target 2% untuk pertama kalinya sejak September 2022.
- Dari AS, Departemen Perdagangan melaporkan pada hari Kamis bahwa Produk Domestik Bruto tumbuh pada tingkat tahunan 1,6% pada periode Januari-Maret, menandai angka terlemah sejak pertengahan 2022.
- Hal ini menunjukkan hilangnya momentum yang signifikan pada awal 2024, meskipun diimbangi oleh kenaikan inflasi yang mendasarinya, yang menegaskan kembali spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
- Sebuah laporan Jiji mengindikasikan bahwa BoJ mungkin akan membeli lebih sedikit obligasi, mendorong imbal hasil obligasi lima tahun Jepang ke level tertinggi sejak April 2011, meskipun tidak banyak memberikan dorongan yang berarti bagi JPY.
- Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menegaskan kembali bahwa ia memantau dengan seksama fluktuasi mata uang dan bahwa ia akan bersiap untuk mengambil langkah penuh terhadap mata uang tersebut, meskipun ia menolak untuk mengomentari rincian kebijakan tersebut.
- Sementara itu, para pedagang saat ini tampak enggan dan lebih memilih untuk menunggu keputusan kebijakan BoJ yang penting, yang akan diikuti oleh rilis Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS.
Analisis Teknis: USD/JPY Kemungkinan akan Menghadapi Resistance Tangguh di Dekat 156,00 di Saat RSI Jenuh Beli pada Grafik Harian
Dari perspektif teknis, momentum di luar swing high semalam, di sekitar zona 155,75, berpotensi mengangkat pasangan USD/JPY ke level 156,00. Level tersebut akan bertindak sebagai penghalang yang kuat dan membatasi kenaikan di tengah Relative Strength Index (RSI) yang sangat jenuh beli pada grafik harian, yang pada gilirannya, memerlukan kehati-hatian bagi para pedagang bullish.
Di sisi lain, area 155,35-155,30 kemungkinan akan melindungi sisi bawah langsung di depan level psikologis 155,00. Level ini diikuti oleh penembusan resistance kisaran perdagangan jangka pendek, di sekitar area 154,70, di bawahnya pasangan USD/JPY dapat turun ke level 154,00 dalam perjalanan menuju level terendah Jumat lalu, di sekitar zona 153,60-153,55.